Porsche telah meluncurkan kendaraan listrik ketiganya, Cayenne Electric, yang menghasilkan tenaga 1.140bhp yang mengesankan. Ini menandai pertama kalinya SUV ikonik ini, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002, akan tersedia secara eksklusif sebagai kendaraan listrik. Namun, peluncuran ini disertai dengan peringatan penting: Porsche membatalkan komitmen sebelumnya terhadap 80% jajaran produk listrik pada tahun 2030, dengan alasan permintaan kendaraan listrik yang lebih lambat dari perkiraan.
Era Baru…Dengan Rencana Cadangan 🔄
Cayenne Electric menggunakan platform PPE yang dikembangkan Porsche, yang dirancang khusus untuk kendaraan listrik. Awalnya, Porsche bertujuan untuk melakukan transisi cepat ke kendaraan listrik, namun kenyataan pasar telah mendorong pendekatan yang lebih hati-hati. Perusahaan akan terus menjual Cayenne versi bensin dan hybrid saat ini bersama dengan model listrik, bahkan merencanakan pembaruan signifikan untuk varian mesin pembakaran hingga akhir tahun depan.
Keputusan ini mencerminkan tren industri yang lebih luas: meskipun adopsi kendaraan listrik meningkat, hal ini tidak terjadi secepat yang diprediksi oleh beberapa produsen. Pergeseran Porsche mengakui bahwa banyak konsumen belum siap untuk sepenuhnya menerima SUV listrik, terutama di pasar premium. Langkah ini juga memberikan fleksibilitas kepada Porsche, yang memungkinkannya memenuhi beragam preferensi pelanggan lebih lama.
Performa dan Harga 💰
Cayenne Electric akan hadir dalam dua versi ketika tiba pada pertengahan tahun 2024. Model dasar mulai dari £83.200, sedangkan trim Turbo performa tinggi mencapai £130.900. Bos pemasaran Porsche Matthias Becker menekankan bahwa versi listrik “mencapai tingkat kinerja baru”, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan terhadap pembakaran internal dan drivetrain hybrid “hingga dekade berikutnya.”
Detail penting:
– Tenaga: 1.140 bhp (trim Turbo)
– Platform: APD (semuanya listrik)
– Ketersediaan: Pertengahan 2024
– Harga: Mulai £83.200
Strategi Porsche dengan Cayenne Electric adalah strategi yang pragmatis: merangkul masa depan kendaraan listrik sambil menyadari bahwa saat ini masih terdapat permintaan yang tinggi terhadap powertrain tradisional. Pendekatan ganda ini memastikan SUV tetap relevan bagi lebih banyak pembeli di tahun-tahun mendatang.























