Diesel Fitter Menukar V8 dengan BYD Shark: Pilihan Tak Terduga Seorang Mekanik

13

Seorang tukang diesel Rockhampton, Scott Jones, baru-baru ini melakukan perubahan mengejutkan dari mesin pembakaran tradisional, menukar Chevrolet Silverado miliknya dengan mobil hybrid plug-in BYD Shark 6. Jones, seorang veteran di bidang mekanik diesel dan pemeliharaan kendaraan pertambangan besar, menggambarkan bagaimana perubahan prioritas dan kebutuhan kinerja dapat mengesampingkan preferensi yang sudah lama ada. Keputusan ini menyoroti tren yang sedang berkembang: bahkan mereka yang paling paham dengan teknologi yang sudah ada pun terbuka terhadap alternatif lain jika teknologi tersebut memberikan manfaat praktis.

Dari Masalah Derek hingga Tenaga Hibrida

Jones sebelumnya memiliki Volkswagen Amarok, yang ia nikmati karena keseimbangan antara ketangguhan dan kehalusannya. Namun, saat menarik perahu, Amarok kesulitan melewati tanjakan yang curam meski masih dalam batas tarikan 3,5 ton. Hal ini membawanya ke Chevy Silverado yang lebih besar dan bertenaga V8 – kendaraan yang memecahkan masalah penarik tetapi segera menimbulkan masalah keandalan. Kerusakan yang sering terjadi pada pompa bahan bakar, ikat pinggang, dan sistem pendingin akhirnya mengikis kepercayaannya terhadap pikap Amerika tersebut.

Karena tidak ada lagi kebutuhan penarik berat, Jones mempertimbangkan diesel lain tetapi malah tertarik dengan BYD Shark 6, hibrida plug-in dari Tiongkok. Keakrabannya dengan teknologi mesin membuatnya tidak begitu khawatir mengenai peralihan ini dibandingkan orang lain. Shark 6 menggabungkan mesin bensin 1,5 liter turbocharged dengan motor listrik dan baterai, menawarkan jangkauan serba listrik hingga 80 km.

Membangun Kualitas Melampaui Ekspektasi

Meskipun ada skeptisisme terhadap kualitas otomotif Tiongkok, Jones terkesan dengan kesesuaian dan penyelesaian Shark 6. Dia menggambarkannya sebanding dengan Amarok-nya, tanpa bunyi mencicit atau bergetar. Ute ini juga hadir standar dengan fitur-fitur yang memerlukan opsi mahal pada merek lain, seperti kursi berventilasi dan sistem suara premium.

Kinerja adalah faktor kunci lainnya. Jones melaporkan output gabungan Shark 6 sebesar 321kW terasa lebih cepat dibandingkan kendaraan diesel sebelumnya. Dalam pengujian di dunia nyata, mobil hybrid ini mencapai 18L/100km saat menarik trailer sepeda motor, jauh lebih baik daripada 24L/100km Silverado.

Pergeseran Perspektif

Rekan-rekan Jones awalnya menolak pilihannya, mengingat keahlian dieselnya. Namun setelah merasakan langsung Shark 6, banyak yang berubah pikiran. Torsi instan hibrida dan pengoperasian yang senyap dengan cepat membungkam keraguan. Jones menyoroti satu kelemahan kecil: penyimpanan terbatas dibandingkan dengan Silverado, namun mengakui bahwa trade-off ini bermanfaat mengingat biaya operasional yang lebih rendah dan kenyamanan yang lebih baik.

“Beberapa orang merasa sulit mempercayai apa yang telah saya lakukan, terutama mengingat pengalaman saya menggunakan diesel. Mereka menganggap ini adalah langkah mundur dalam segala hal,” katanya. “Saya meminta mereka untuk ikut serta. Kualitasnya berbicara dengan sendirinya.”

Jones tetap antusias dengan rencana masa depan BYD, termasuk model yang lebih besar dengan peningkatan kapasitas derek. Diakuinya, meski mesin diesel masih ada, Shark 6 telah memenuhi kebutuhannya dengan sangat efektif sehingga dia akan membelinya lagi. Kasus ini menunjukkan bahwa bahkan para profesional otomotif berpengalaman pun bersedia menggunakan teknologi baru ketika teknologi tersebut menawarkan manfaat nyata dalam hal keandalan, kinerja, dan penghematan.