Fiat Menghidupkan Kembali Hybrid 500 untuk Memperluas Daya Tarik: Penjualan Mobil Paling Lambat?

18

Fiat menghadirkan kembali versi bertenaga bensin dari 500 yang ikonik, yang bertujuan untuk membuat model tersebut dapat diakses oleh lebih banyak pembeli setelah bertahun-tahun hanya menjual varian listrik. 500 Hybrid baru, yang mulai diproduksi minggu ini di Italia, dilengkapi dengan mesin tiga silinder 1.0 liter turbocharged yang dipadukan dengan gearbox manual enam percepatan – sebuah langkah yang disengaja untuk menarik pengemudi yang lebih menyukai pengalaman berkendara tradisional.

Pengorbanan Kinerja

Meskipun Fiat memposisikan 500 Hybrid sebagai mobil ideal untuk “kendaraan perkotaan yang efisien”, namun angka performanya menunjukkan sebaliknya. Mobil ini membutuhkan waktu 16,2 detik untuk mencapai 62 mph (17,3 untuk mobil convertible), menjadikannya salah satu mobil baru paling lambat yang tersedia saat ini. Kecepatan tertinggi dibatasi hingga 96 mph, semakin memperkuat fokusnya pada berkendara di kota daripada sensasi jalan terbuka.

Desain dan Fitur

Secara visual, versi hybrid sangat mirip dengan 500 listrik, dengan slot pemasukan udara halus yang membedakan keduanya. Interior telah diperbarui untuk mengakomodasi pemindah gigi manual. Tiga level trim akan ditawarkan: Icon, La Prima, dan model peluncuran Torino edisi terbatas.

  • Ikon meliputi velg, lampu LED, layar sentuh 10,25 inci dengan Apple CarPlay/Android Auto, dan sensor parkir.
  • La Prima ditingkatkan ke roda yang lebih besar, jendela berwarna, dan atap kaca tetap, ditambah jok kulit ramah lingkungan berpemanas dan navigasi internal.
  • Torino menambahkan lencana unik dan jok berbahan kain, selaras dengan trim Ikon dasar.

Penetapan Harga dan Posisi Pasar

Harganya belum diumumkan, tetapi Fiat bertujuan untuk menurunkan harga 500e listrik (saat ini lebih dari £25.000) dengan harga hibrida jauh di bawah £20.000. Mobil tersebut akan bersaing dengan model seperti Kia Picanto dan Toyota Aygo X, meskipun harga hybridnya masih belum dikonfirmasi.

Mengapa Fiat Mengubah Arah

Keputusan untuk memperkenalkan kembali 500 bertenaga bensin berasal dari terbatasnya penjualan versi listrik. Kepala Fiat Europe Gaetano Thorel mengakui merek tersebut membatasi akses ke 500 baru dengan hanya menawarkan EV. Model hybrid, yang dibuat menggunakan arsitektur listrik yang dikerjakan ulang, dimaksudkan untuk memperbaiki kesalahan ini.

Khususnya, Fiat memilih pengaturan hybrid ringan yang lebih sederhana daripada teknologi lebih canggih yang digunakan pada kendaraan Stellantis lainnya (Peugeot 208, Vauxhall Corsa), dengan memprioritaskan keterjangkauan daripada performa.

Tidak Ada Penggantian Abarth

Meski menggunakan gearbox enam percepatan, Fiat tidak memiliki rencana untuk menghidupkan kembali hot hatch Abarth. Thorel menekankan bahwa mesin hybrid tidak dirancang untuk performa, dan perusahaan malah berinvestasi pada SUV baru dan platform 500e yang didesain ulang. Fokusnya tetap pada menjadikan 500 dapat diakses, bukan cepat.

Pergeseran Fiat menggarisbawahi tren yang lebih luas: produsen mobil beradaptasi dengan realitas pasar, terkadang mengorbankan inovasi demi keterjangkauan. 500 Hybrid yang lambat namun praktis adalah contoh utama dari pendekatan pragmatis ini.